Jika berbicara siapa yang bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan, kita semua pasti sepakat jika lingkungan menjadi tanggung jawab bersama, baik masyarakat maupun pemerintah. Untuk menjaga agar lingkungan bebas dari sampah tidak hanya diserahkan pada pemerintah saja. Tempat-tempat pembuangan sampah yang telah disediakan, walaupun jumlahnya terbatas, sering tidak dimanfaatkan secara optimal.

Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah. Masyarakat masih sering membuang sampah di sungai, pinggir jalan, dan di tempat-tempat yang sebenarnya tidak difungsikan sebagai tempat pembuangan sampah. Bahkan, membuang bungkus makanan ringan, kertas atau barang-barang kecil pun masih sesuka hati, tinggal melempar kemanapun tangan ingin melempar. Coba kita bayangkan, jika satu orang membuang satu bungkus permen di sembarang tempat, dapat dihitung berapa ratus juta bungkus permen jika seluruh orang indonesia melakukan hal yang sama. Hal-hal kecil seperti itulah yang mesih diremehkan oleh masyarakat.

Jadi, untuk mewujudkan agar lingkungan tetap bersih, kita tidak perlu menggantungkan pada salah satu pihak. Ibarat timbangan, jika timbangan itu berat sebelah. maka tidak akan terjadi keseimbangan. Timbangan akan njomplang. Kesadaran masing-masing individu untuk senantiasa menjaga kebersihan menjadi sesuatu yang sangat penting. Meskipun menumbuhkan kesadaran tidaklah mudah, tapi bukan berarti sesuatu yang mustahil.
Selain itu, pemberian keteladanan menjadi sesuatu yang amat berharga dan pantas dikembangkan.

Keteladanan ini dapat diberikan oleh siapapun. Salah satu kekurangan pendidikan terhadap generasi muda adalah kurangnya keteladanan dari generasi tua. Proses pendidikan lebih berpusat pada transfer ilmu secara lisan, namun penerapan melalui perilaku masih kurang. Dalam hal ini, generasi tua juga perlu memberikan keteladanan bagi generasi yang lebih muda untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Label: